Bawang Merah adalah salah satu komoditas pertanian yang memegang peranan cukup penting di Indonesia, data BPS menyebutkan tidak kurang dari 88.000 ha lahan ditanami bawang merah per tahunnya. Penanaman bawang merah menyebar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Di Jawa, Penanaman terbesar Jawa tengah lebih kurang 27.000 ha, Jawa Timur 25.000 ha, Jawa Barat 12.000 ha. Sementara di Sulawesi banyak terdapat di Sulawesi Selatan 2.300 ha, Sulawesi Tengah 700 ha, dan Sulawesi Utara 300 ha. di Sumatera banyak ditanam di Sumatera Utara 2.600 ha, Sumbar 1.700 ha, dan Aceh 1.000 ha. Wilayah lainnya yaitu Bali 1.300 ha, NTB 9.000 ha, dan NTT 1.000 ha.
Varitas yang paling banyak ditanam adalah Ilokos dari Philipina dan beberapa varitas lokal seperti Ijo, Bauji, Bima, Kuning, Bangkok Thailand, Batu, dll.
Penanaman bawang merah biasanya menggunakan umbi mini (kecil) sebagai bibit untuk penanaman 1 ha dibutuhkan lebih kurang 1,2 ton bibit. Bibit yang mau ditanam harus terlebih dahulu disimpan selama 2,5 - 3 bulan sejak pemanenan, hal ini bertujuan agar pertumbuhannya bagus dan merata.
Biaya yang dibutuhkan untuk menanam Bawang Merah 1 ha lebih kurang 30 juta rupiah, dengan biaya sebesar ini petani bisa mendapatkan hasil 8-15 ton (meski untuk beberapa petani besar dengan teknologi yang lebih bagus bisa menghasilkan 20 ton/ha). Dengan hasil yang didapat maka biaya produksi per kg bawang merah adalah Rp 2000 s/d rP 3.750. Dengan demikian BEP bertanam bawang merah ini adalah Rp. 3.750. Bila harga jual di bawah Rp 3.750 maka petani akan mengalami kerugian, kecuali produksi per ha-nya ditingkatkan.
Baru baru ini ada satu perusahaan benih yang mulai mengenalkan budidaya/bertanam bawang merah menggunakan biji. Kalau selama ini petani menggunakan umbi maka sekarang dikenalkan bertanam menggunakan biji sebagai planting materialnya. Kebutuhan benih (biji) untuk 1 ha berkisar antara 3-6 kg bergantung pada keberhasilan di pesemaian dan jarak tanam yang digunakan. Semakin tinggi keberhasilan di pesemaian semakin kecil juga benih yang dibutuhkan, demikian juga semakin lebar jarak tanam maka semakin sedikit benih yang dibutuhkan. KOnsep bertanam bawang merah dari biji hampir sama dengan menggunakan umbi, bedanya adalah kalau menggunakan biji harus dilakukan penyemaian terlebih dahulu lain halnya kalau menggunakan umbi dimana umbi langsung ditanam di lahan.
Dibutuhkan waktu 35 - 42 hari di pesemaian sebelum bibit siap tanam, kemudian bibit ditanam dengan jarak 5x10 - 10x10 tergantung tujuan pasar dan besar umbi yang diinginkan, untuk menghasilkan umbi yang besar diperlukan jarak tanam yang lebih lebar. Penelitian Balitsa di Brebes menghasilkan bahwa penanaman dengan jarak 5 x 10 cm dengan 2 bibit per lubang akan men ghasilkan umbi dengan ukuran yang ideal untuk pasar Indonesia.
Bawang Merah dari Biji pertumbuhannya seragam
Setelah 1 minggu di tanam bibit akan tumbuh normal (recovery) dan pemeliharaan selanjutnya sama dengan penanaman bawang merah menggunakan umbi.
Varitas yang sudah beredar di pasaran adalah TUKTUK yang dipasarkan oleh PT East West Seed Indonesia produsen benih-benih unggul sayuran. PT EWSI selama ini merupakan penyedia utama benih unggul sayuran seperti tomat, cabe, timun, semangka, terong, dan sayuran-sayuran lainnya.
POtensi produksi TUKTUK per ha mencapai 25 ton (beberapa petani bisa sampai 30 ton/ha). Berikut analisa kasar perbedaan menanam bawang merah dengan umbi dan menanam bawang merah dengan biji:
A. Penanaman menggunakan Umbi
BIbit (umbi kecil) 1.200 kg x Rp 15.000/kg = 18.000.000- Biaya produksi lainnya lk 15.000.000
- Produksi maksimal 15.000 kg x Rp 4.000/kg = 60.000.000
- Keuntungan yang diperoleh = 60.000.000 - 33.000.000 = 27.000.000
B. Penanaman menggunakan Biji
Benih (biji) 5 kg x Rp 1.200.000/kg = 6.000.000
Biaya Pesemaian lk 2.000.000
Selisih biaya tanam lk 5.000.000
Biaya produksi lainnya 15.000.000
Produksi maksimal 25.000 kg x Rp 4.000/kg = 100.000.000
Keuntungan yang didapat = 100.000.000 - 23.000.000 = 72.000.000
Dengan demikian penanaman menggunakan biji (benih) jauh lebih menguntungkan.
Kelebihan dan Kekurangan bertanam bawang merah dengan biji vs umbi:
A. Menggunakan Umbi
Lebih praktis (mudah dilakukan)
Tidak perlu pesemaian
Waktu panen lebih cepat (hanya 60 hari setelah tanam)
Produksi sedikit (maks 15 ton/ha)
B. Menggunakan Biji
Memerlukan keterampilan khusus, namun bila sering berlatih akan menjadi hal yang biasa
Perlu pesemaian selama 35 s/d 42 hari
Perlu tenaga penanaman yang lebih banyak
Waktu panen lebih lama (75 - 80 hari setelah pindah tanam)
Produksi bisa mencapai 25 ton/ha
Wakrimin
email: wakrimin@yahoo.com